Saturday, November 23, 2019

Tips Tutorial Skin Effect (Efek Kulit) Pada Terusan Transmisi

Skin Effect (Efek Kulit) Pada Saluran Transmisi - Merupakan fenomena pada kanal transmisi yang disebabkan lantaran tidak meratanya distribusi arus pada penampang konduktor disepanjang kanal transmisi jarak jauh. Fenomena ini muncul sesuai dengan peningkatan panjang efektif konduktor kanal trasnmisi sehingga skin effect pada kanal pendek jarang ditemui.

Pada kanal transmisi sistim tegangan arus searah (DC- Direct Current), distribusi arus pada penampang disepanjang kanal penghantar cukup merata, sehingga hampir tidak pernah ditemukan skin effect pada sisitim kanal transmisi Tegangan DC.  Lain halnya dengan kanal transmisi Tegangan AC, pada kanal transmisi ini terjadi effect di mana fatwa arus cenderung mengalir dengan kepadatan tinggi melalui permukaan konduktor ( yaitu kulit konduktor ) , meninggalkan inti konduktor, bahkan sangkar kala muncul suatu kondisi dikala benar-benar tidak ada arus mengalir melalui inti , dan berkonsentrasi seluruhnya pada tempat permukaan. Fenomena ini sanggup menjadikan peningkatan nilai resistansi efektif konduktor.



Mengapa imbas kulit (Skin Effect) terjadi pada jalur transmisi
Ketika dilihat dari arah penampangnya, sebuah kabel dengan ukuran tertentu terdiri dari kumpulan beberapa buah kabel kecil yang kita sebut sebagai filamen dengan jumlah tertentu (n). Apabila kabel tersebut dialiri arus (I), maka masing masing filamen tersebut dialiri arus sebesar i, sehingga total arus yang melewati kabel yakni :
I = n . i
Selama fatwa arus bolak-balik (AC) melintasi konduktor kabel , berarti semua filamen pada kabel tersebut akan membawa arus sebesar I/n . Karena pda setiap konduktor yang dialiri arus akan mengakibatkan fluks,  maka dikala sekian banyak filamen dialiri arus, maka akan timbul flux yang saling terkait didalam kabel tersebut ,  baik filamen permukaan maupun yang di inti. Fluks yang terbentuk oleh filamen pecahan terluar tidak mempunyai keterkaitan fluks yang cukup besar kalau dibandingkan dengan flux yang ditimbulkan oleh filamen disebelah dalam dan semakin kedalam menuju inti kabel keterkaitan flux antara tiap-tiap filamen menjadi semakin kuat. Dengan meningkatnya flux dibagian inti kabel maka secara proporsional juga meningkatkan nilai induktansi kabel kearah inti. Hal ini menghasilkan reaktansi induktif lebih besar kearah inti kabel dibandingkan dengan pecahan luar konduktor
. Tingginya nilai reaktansi dibagian sebelah dalam (inti kabel) memaksa sebagian besar arus mengalir melalui permukaan luar atau kulit sehingga mengakibatkan fenomena yang disebut imbas kulit (skin efferct) dalam jalur transmisi .

Faktor yang mempengaruhi imbas kulit (skin effect)dalam jalur transmisi.

Efek kulit pada sistem ac tergantung pada sejumlah faktor ibarat sebagai berikut :
1) Bentuk konduktor.
2) Jenis material.
3) Diameter konduktor.
4) Operasional frekuensi.

 

Travel